Bloglovin Google+ Facebook Twitter Image Map

19 April 2011

Memburu Berita #Koinsastra




Rabu (13/4) petang, aku dan teman-teman dari publishing menghadiri acara konser #koinsastra yang digagas oleh pengguna jejaring sosial facebook dan twitter sebagai ajang penggalangan dana untuk membantu Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang terancam tutup. Bertempat di halaman Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan Nomor 17, acara tersebut dimeriahkan oleh lebih dari 20 seniman dan artis. Kami sempat kecewa ketika melihat kursi penonton telah terisi penuh, meski sebenarnya kedatangan kami adalah untuk memburu berita.

Biar aku ceritakan, Kawan. Ternyata menjadi seorang wartawan itu tidaklah mudah. Dan yang aku pelajari dari peristiwa petang itu, sebagai wartawan haruslah kita ini mengetahui lebih dahulu latar belakang narasumber, lebih penting dari itu jangan lupa membawa air minum. Jangan anggap ini guyonan. Aku serius. Aku mengalami sendiri bagaimana rasanya kesuitan bernapas dengan tenggorokan yang tercekat dan tidak bisa berbuat apa-apa. Saat itu, aku memang membawa air minum. Tapi aku meninggalkannya di kursi penonton bersama barang bawaan lainnya, sedang aku sibuk memburu berita. Tragisnya, bukan hanya aku, pemburu yang lain, yang kelihatannya sudah senior, menghalangi jalanku. Aku tidak bisa beranjak dari tempatku berdiri saat itu. Nasib. Aku mengirim sms pada temanku yang duduk di kursi penonton, "Minum. Minum." tulisku. Setelah beberapa menit dia menjawab. "Mesti anter ke mana? Posisi kamu aja aku nggak tau!". Wah, matilah kita semua. Harapanku pupus sudah. Air mataku berlinang. Burung-burung berkicau *tsssah. Okay, back to normal, akhirnya badanku yang mungil ini berjuang melawan penindasan badan-badan kekar bau keringat di sekelilingku. Dan tadaaaaa, aku berhasil sampai ke telaga itu (baca, kursi penonton tempat singgah Si Air Minum). Aku selamat, Kawan!

Oya salah satu dari rangkaian acara tersebut adalah musikalisasi puisi oleh Reda Gaudiamo-Arie Malibu feat. Garin Nugroho. Puisi berjudul Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono ini berhasil memukau penonton. Sejujurnya, suasana di sana menjadi begitu hening. Setiap orang sibuk dengan romantika dalam angannya masing-masing, kurasa. Aku sendiri seketika memikirkan dia. Terasa rindu lagi akhirnya. Agak nelangsa juga sih karena aku membayangkan suatu saat bisa menikmati pementasan seperti itu bersama dia. Yup, kembali ke puisi, kalian bisa ikut menyimaknya di sini.


No comments:

Post a Comment

Hi, there. Thanks for stopping by ^^ Kalau mau komentar, jangan anonim, yah! :)