Bloglovin Google+ Facebook Twitter Image Map

17 June 2011

Movie: The King's Speech

Baru saja mampir ke blognya Bang Aul dan mendapati misi terselubung di sana *halah. Oke, Bang, misi diterima.

Film yang aku suka adalah The King's Speech. Film ini bercerita tentang seorang raja yang gagap dalam berpidato. Bisa dibayangkan bagaimana menderitanya. Sebagai seorang raja, banyak kesempatan yang mengharuskan dia berpidato untuk rakyatnya. Banyak cara sudah ditempuh untuk mengobati kegagapannya itu, tapi tak ada satu pun yang berhasil. Istri sang raja akhirnya mendapat rekomendasi untuk menemui salah seorang therapist yang dikenal keberhasilannya dalam menyembuhkan seseorang dari kesulitan berbicara. Awalnya sang raja menolak karena dia sudah putus harapan. Baginya kegagapannya itu tidak akan bisa disembuhkan. Setelah dibujuk oleh istrinya akhirnya sang raja mau menemui sang therapist. Sang therapist melakukan pengobatan dengan cara yang tidak biasa. Sang raja sempat meragukan caranya itu. Setelah sekian lama melakukan latihan, tibalah saat sang raja untuk berpidato. Sang raja mulai khawatir, takut-takut kegagapannya akan terulang kembali. Tapi therapist itu terus meyakinkan sang raja, ia bahkan menghias tempat pidato yang akan ditempati sang raja menjadi mirip dengan tempat mereka latihan. Therapist itu juga sudah memberi tanda jeda di naskah pidato yang akan dibaca sang raja untuk memudahkannya. Beberapa detik berlalu, sang raja masih belum mulai bicara. Therapist itu lalu meminta sang raja untuk membacakan pidatonya untuk dia, anggap saja seperti saat latihan, mereka bicara, antarteman. Setelah diyakinkan seperti itu, sang raja mulai membacakan pidatonya dan ia berhasil membacanya dengan lancar sampai akhir.

Yang membuatku suka pada film ini adalah pesan yang coba diangkatnya. Terkadang perasaan tidak mampu itulah yang malah kita tanamkan pada diri kita. Kita malah menepis keberanian untuk mencoba. Ya, tidak bisa dipungkiri, terkadang halangan paling berat untuk meraih mimpi kita adalah diri kita sendiri. Sang raja terus-menerus menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa ia tak bisa berbuat apa-apa. Kegagapannya akan terus ada, tak bisa disembuhkan. Di saat seperti itu, lingkungan malah menatap kecewa terhadapnya. Dia semakin tidak percaya diri. Tapi setelah bersama therapist itu, kegagapannya sembuh. Kenapa? Karena therapist itu tak pernah berhenti meyakinkan dirinya. Therapist itu terus menggali keberanian yang selama ini ditepiskannya. Dan yang paling penting, di saat semua orang menatap tidak  percaya terhadapnya, therapist itu menjadi satu-satunya orang yang mempercayainya. Keyakinan. Ya, di saat keyakinan mulai terkikis dalam diri seseorang, butuh keyakinan yang datangnya dari orang lain untuk membangkitkan orang itu lagi. Aku yakin, saat orang telah menemukan keyakinannya lagi, ia  tak akan mau mengecewakan orang yang telah membantunya menemukan keyakinan itu. Barangkali itu juga yang membuat sang raja akhirnya bisa berbicara lancar dan mengatasi kegagapannya. 
Saat kita kelelahan berjuang untuk diri sendiri. Mulailah berjuang untuk orang lain. -Amanda-

2 comments:

  1. bang Aul...??

    KYAA kakak Aul masih 17 tahun loh (mau 18 sih)


    kok manggil bang??
    kak din bukannya udah kuliah kan??

    haha.


    Btw makasih banyak udah ikutan ya kak...
    makasi makasi makasi

    Review nya mantap amat! simple dan perfect.
    ssaluut!!

    (jadi kepengen nonton deh. hehe)

    waa..
    sekali lagi makasih :))

    ReplyDelete
  2. Haha kita sama sama kelahiran 93 kan? :p
    aku juga 17 kok, aku bulan agustus, tetep tuaan kamu kan? haha

    sama sama abang (teteup yaa maksa manggil abang)

    ReplyDelete

Hi, there. Thanks for stopping by ^^ Kalau mau komentar, jangan anonim, yah! :)