Malam itu, pacar saya bilang dia masih belum bisa melupakan masa lalunya. Jangan tanya bagaimana perasaan saya. Meski sudah menduga sejak lama, saya tak bisa memungkiri kalau rasa sakitnya membuat saya kehilangan selera makan. Saya putuskan untuk membiarkan dia memilih masa lalunya. Saya mau dia bahagia, sekalipun pilihannya akan berat untuk saya. Saya terus meyakinkan dia. Saya bilang, kalau memang kita mencintai seseorang, bukan melupakan caranya. Bukan juga dengan melepaskan orang yang kita cintai. Mencintai itu baru berarti kalau kita berani memperjuangkan. Kalau memang cinta, ya, kejar, pertahankan.
Yang saya lupa adalah disaat yang bersamaan, saya tengah melepaskan apa yang saya cintai. Menganggap kalau kebahagiaan dialah yang harus saya perjuangkan. Bukan cinta saya.
Dalam bayangan saya, kami akan berpisah malam itu. Tapi ternyata tidak, dia meminta saya bertahan. Tentang masa lalunya, dia memilih untuk melepaskannya.
kamu juga juga dong, pertahankan dia :)
ReplyDeleteOoouuh...
ReplyDeleteSooo Sweeet...
anak kecil kayak aku mana ngerti nih yang beginian?
hihi.
Be Strong Kak Manda!
hehe PASTI ;)
ReplyDeleteBang Aul: So sweet mananya? Ini kan cerita tragis baaaaaaang -______-"
ReplyDeleteoh SIAP! hehe dukung aku terus yaa *loh*
eniwei, inget umur bang, udah 18, bukan anak kecil lagi itu -______-"
klo dia mau komit sama km harusnya memang dia rela melepas masa lalu..
ReplyDeletehave a sweet relationship yaaa :)
iya kakak, harusnya :)
ReplyDeletemakasih ya kak glo :)
setidaknya dia mau jujur, meminta kamu bertahan, dan berusaha melepaskan masa lalunya. 3 point itu adalah bagian manisnya. ;)
ReplyDeleteKalau aku lihat dari 3 poin itu dan kalau ini cuma fiksi, aku bakal iri banget.
ReplyDeleteTapi kalau dari pahitnya, hmm siapa sangka aku bisa sekuat itu? ;)